KOTO BARU JALUR PENDAKIAN GUNUNG MARAPI.
Indahnya Puncak Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar
Gunung Marapi merupakan salah satu dari barisan gunung berapi aktif dengan ketinggian 2891 mdpl. Letak Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat. Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar dapat ditempuh dari Padang selama 1,5 jam perjalanan. Cukup membayar Rp 15.000 hingga Rp 35.000 pendaki dapat menuju Koto Baru, yaitu titik awal jalur pendakian. Ada beberapa alternatif jalur pendakian, namun biasanya para pendaki lebih memilih Koto Baru sebagai start pendakian. Dari Koto Baru para pendaki bisa melanjutkan dengan berjalan kaki atau menumpang truk sayur menuju ke pos pendakian.
Pendakian ke Puncak MarapiJika berjalan dari Koto Baru ke Pos Pendakian, pendaki akan disuguhi pemandangan tanaman sayur mayur di kiri dan kanan jalan. Di perjalanan ini pula pendaki dapat melihat pemandanganGunung Singgalang yang bersebelahan dengan Gunung Marapi. Di pos pendakian pendaki harus membayar biaya masuk Rp 5000. Setelah membayar, perjalanan kemudian dilanjutkan ke pos pemantau sembari mengisi air untuk bekal pendakian.
Dari pos pemantau pendaki lalu berjalan menyusuri hutan pinus. Setelah hutan pinus habis, maka pemandangan berganti dengan vegetasi primer dan sekunder khas hutan tropis. Selama perjalanan banyak lahan datar yang berpetak-petak untuk mendirikan tenda bagi para pendaki. Setelah melewati vegetasi hutan tropis, selanjutnya perjalanan menunju puncak Marapi didominasi oleh bebatuan, kerikil dan pasir vulkanik yang sangat labil bila diinjak. Pendaki harus lebih berhati-hati. Berikutnya pendaki akan sampai di kawah mati yang berupa dataran luas dan terbuka. Di tempat ini terdapat Tugu Abel.
Dari Tugu Abel ke Puncak Marapi membutuhkan waktu pendakian sekitar 15 menit. Setelah sampai di puncak, pemandangan indah pun akan terlihat. Di puncak Gunung Marapi pendaki bisa melihat beberapa kawah yang masih mengepulkan asap putih. Selain itu rerimbunan edelweis dibalik pepohonan menjadi penghias pemandangan. Jika cuaca sedang cerah, akan terlihat Gunung Kerinci, Gunung Singgalang, Danau Maninjau dan Kota Bukittinggi. Ini disebabkan letak strategis Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar. Indahnya pemandangan dari atas Puncak Marapi sangat mengagumkan. Gunung ini bisa menjadi tujuan pendakian dan aman untuk pendaki pemula. By Rusdi Chaprian
Apa yang telintas di pikiran Anda bila mendengar nama Provinsi Sumatera Barat, beribukota Padang itu? Jam Gadang, Sate Padang atau cerita si Malin Kundang yang melegenda. Tentunya itulah beberapa daerah yang menjadi salah satu kawasan yang akan dikunjungi pelancong dari daerah luar padang. |
Kali ini saya melanjutkan pendakian ke Gunung Merapi, Gunung Singgalang dan Gunung Tandikek. Geografis di Padang terkenal dengan daerah yang berbukit dan darah pesisir. Sampai- sampai ada beberapa daerah yang jalan menuju Kota Padang yang diberi nama "Kelok Ampek" atau Kelok Empat dan "Kelok Sembilan". Bagi yang ingin mendaki Gunung Merapi. Anda langsung saja menuju kota Koto Baru. Lalu segera menuju ke kawasan Pos Tower atau Pos Pendataan. Cukup berjalan ± 45 menit untuk bisa sampai ke sana. Lalu retribusi pendakian Gunung Merapi dikenakan biaya Rp 5000/orang. Dalam perjalanan kali ini saya ditemani oleh Bang Febri menggunakan mobil Colt Diesel miliknya. Ketika itu, Sabtu 2 Pebruari 2013, Jam 04.30 Wib. Sudah pasti hemat waktu dan tidak terlalu capek dalam perjalanan. Bang Febri adalah warga Paya Kumbuh yang tinggal di Bukit Tinggi. Selain itu, dia adalah mahasiswa kampus UNP Padang. Menuju ke Gunung Merapi, saya harus menuju ke sekret kawan-kawan Bang Febri yang ada di kota Bukit Tinggi. Beberapa jam kemudian, 06.10 Wib kami tiba di sekret. Lalu pukul 06.30 Wib persiapan packing-packing barang untuk naik ke Gunung Merapi. Bang Febri berujar kalau awal bulan dua ini musim hujan, tapi mudah-mudahan nanti sore cerah biar kita bisa melihat sunset dan pemandangan dari atas Gunung Merapi. Nah, pada pukul 07.20 Wib berangkatlah saya dan rombongan menuju ke Pos Pendataan Gunung Merapi. Setelah selesai mendata nama kami semua dan memberikan surat jalan yang saya bawa, kami pun langsung berjalan menuju pos bersama BKSDA yang ada di kaki Gunung Merapi. Jam 10.00 Wib kami berangkat ke dari pintu rimba menuju puncak Gunung Merapi. Lalu pukul 10.20 Wib, kami tiba di Sumur Kodok, Sumur Kodok adalah salah satu sumber mata air yang ada di kaki gunung ini yang tidak pernah kering. Disarankan untuk mengisi air di sini. Karena sumber mata air lainnya masih jauh dan berada di sekitar jadas Gunung Merapi. Lama pendakian Gunung Merapi adalah kurang lebih 4-5 jam. Gunung Merapi Padang memiliki tinggi 2.891 mdpl. Untuk di sini tidak memakai istilah shelter, sepeti kebanyakan gunung yang ada di Indonesia. Gunung Merapi memakai istilan KM. Ada 4 KM yang ada di gunung merapai yaitu, KM 1, KM 2, KM 3 dan KM 4 serta titik ketinggian 1.750 mdpl, Pintu Angin dan Cadas Merapi. Lumanyan banyak juga rute yang akan kami lewati kali ini. Jarak tempuh antara KM 1 dan KM lainya mencapai ± 45 menit sampai 1 jam lama perjalanan. Setelah lama berjalan melewati KM 2 yang ada di Gunung Merapi ± pukul 12.20 Wib, kami tiba di titik 1.750 mdpl. Dari sini ± 20 menit kita berjalan maka kita akan melewati atau bertemu dengan jalur menci ( lorong tikus). Jalur Menci adalah jalur yang berbentuk terowongan panjang ± 15 meter. Dari Jalur Menci kami berjalan ± 20 menit untuk bisa sampai ke Pintu Angin. Pukul 13.07 Wib saya tiba di Pintu Angin. Pintu Angin adalah akses jalan masuk menuju cadas Gunung Merapi. Di sini adalah tempat sumber air terakhir. Kemudian di Pintu Angin kami berjalan lagi menuju cadas Gunung Merapi. Area cadas adalah area tempat membuat tenda buat para pendaki yang mau menginap di puncak. Kami tiba di area cadas ( untuk memasang tenda) pukul pukul 13.40 Wib. Karena banyakya pendaki yang memasang tenda di areal ini sedikit kesulitan untuk mencari tempat untuk memasang tenda. Pukul 16.00 kami pun memasang camp disini, ya seperti biasa ada yang sibuk memasang camp dan ada juga yang sibuk memasak menu untuk makan siang dan makan sore hari. Setelah selesai makan kami pun beristirahat sejenak. Pukul 16.40 Wib langit yang tadinya berkabut. Kini sudah mulai terang. Sebab disinari oleh sinar matahari sore. Pukul 16.45 Wib kami pun bergegas menuju Tugu Abel untuk melihat sun set di sore ini. Jarak dari Cadas ke Tugu Abel ± 30 menit. Kami tiba di tugu Abel ± pukul 17.05 Wib. Teryata benar-benar indah sekali sun set sore ini di puncak Gunung Merapi. Saya pun mengabadikan momen ini dengan berfoto-ria bersama-sama. Sekadar informasi, jarak dari Tugu Abel ke puncak Gunung Merapi ± 45 menit. Lantaran hari sudah sore, kami pun memutuskan untuk mengabadikan moment sun set di Tugu Abel saja. Tugu Abel itu adalah tugu atau prasasti salah salah seorang pendaki yang meninggal di puncak Gunung Merapi. Nah, pada Minggu 3 Pebruari 2013. Pukul 06.15 Wib saya dan rombongan tiba di puncak Gunung Merapi. Lalu Bang Febri mengajak kami berkeliling di puncak Gunung Merapi untuk sekadar melihat kawah dan bukit-bukit yang ada di puncak Gunung Merapi. Satu lagi yang menarik. di puncak gunung marapi. Kita dapaat berjalan menuju Taman Edelweiss. Saat di puncak Gunung Merapi terdapat tiga kawah, satu di antaranya masih aktif dan dua lagi sudah tidak aktif lagi. Dan ada satu kawah yang sudah menjadi lapangan di puncak Gunung Merapi. Biasanya kalau mengadakan kegiatan upacara sering dilakukan di lapangan bekas kawah itu. Pukul 07.20 Wib saya tiba di Taman Edelweiss yang berada di areal puncak Gunung Merapi. Teryata tempat ini sangat indah sekali. Sejauh mata memandang, bunga-bunga Edelweiss tumbuh subur di tempat ini tersusun rapi tanpa ada yang menatanya. Bunga Edelweiss adalah bunga berwarna putih dan memiliki batang yang berbulu lembut. Bunga Edelweiss disebut juga dengan sebutan bunga abadi yang bilamana di simpan tidak akan pernah berubah bentuknya tidak bisa mati atau layu. Tak terasa hari sudah semakin terang matahari pun sudah mulai tinngi dan sinar ya sudah tersa panas dikulit kami. Pukul 09.45 Wib kami pun memutuskan untu kembali ke tenda dan bersiap-siap kembali turun ke bawah menuju Pintu Rimba.(Oleh: Thomas S Milala) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar